BELUM lama ini sejumlah binatang mati secara misterius di Negeri Paman Sam, Amerika Serikat, mulai dari ribuan burung di dua wilayah selatan hingga 100.000 ikan di Arkansas. Sedikitnya masih ada kejadian lainnya dengan penyebab yang hingga kini masih belum terpecahkan. Berikut di antaranya.
Blackbird dari selatan
Untuk sesaat penduduk kota Arkansas merasa kembali hidup di masa saat takhayul masih menjadi kepercayaan. Tepatnya di akhir minggu awal tahun ini ketika ribuan blackbird bersayap merah berjatuhan dari langit dengan tubuh kaku. Seperti pertanda buruk, fenomena serupa kembali terjadi dua hari berikutnya. Dilaporkan ratusan blackbird berserakan mati di wilayah Louisiana.
Beberapa ilmuwan sejauh ini belum bisa memastikan penyebab kematian burung-burung tersebut, apakah karena serangan penyakit tertentu atau keracunan. Sebaliknya hasil mengejutkan datang dari tim yang melakukan autopsi. Disebutkan terdapat trauma internal dan pendarahan, kemungkinan akibat tabrakan hebat jauh di atas permukaan bumi. Blackbird dikenal sebagai spesies yang seringkali terbang berkelompok dalam formasi yang rapat.
Selain itu bisa juga mereka mengalami disorientasi setelah berpapasan dengan badai disertai kilat dan badai, juga air hujan yang membuat daya terbang menurun drastis. Seperti biasa kru EPA dengan sigap menuju lokasi lengkap dengan masker gas dan perlengkapan lainnya untuk mengangkut semua bangkai burung-burung malang tersebut.
Lebah madu
Semua berawal pada tahun 2006. Saat itu jumlah lebah madu di sejumlah negara bagian terjun bebas tanpa alasan yang jelas, memaksa para peneliti menggunakan istilah kelainan koloni. Menurut Departemen Agrikultur setempat, kematian koloni lebah yang ada di AS mencapai 29% dari total populasi dan terus meningkat hingga mencapai 34% pada tahun 2010.
Meski ada beberapa alasan masuk akal yang bisa dijadikan acuan penelitian, seperti infeksi yang disebabkan oleh jamur, pestisida hingga perubahan iklim, tidak ada satu pun yang bisa memastikan penyebab yang sesungguhnya. Selain itu, sebuah studi yang dilakukan Universitas Illinois belum lama ini menyebutkan, ada empat jenis lebah lainnya yang juga bernasib sama dengan jumlah penurunan mencapai 90% dalam kurun waktu 20 tahun.
Sindrom white-nose kelelawar
Di tahun yang sama penyakit misterius yang disebabkan oleh jamur membunuh jutaan kelelawar di seantero AS sejak pertama kali dilaporkan. Kematian binatang nokturnal ini sedikitnya melanda empat belas Negara bagian, termasuk dua provinsi di Kanada. Disebutkan jutaan hewan mamalia itu diperkirakan tak berdaya akibat sindrom white-nose (hidung putih).
Sindrom yang diakibatkan sejenis jamur ini sendiri tidak membunuh secara langsung. Dalam kasus ini jamur tersebut menyerang hewan yang berhibernasi ini pada bagian mulut dan hidung hingga tak bisa tidur. Akibatnya saat jam tidur berakhir, ketika mereka harus meninggalkan gua untuk mencari makan, aktivitas tersebut membakar cadangan lemak yang tersisa. Akhirnya kelelawar-kelelawar tersebut kedinginan dan kelaparan hingga meregang nyawa.
Komisi kehidupan hewan-hewan liar untuk sementara memerintahkan penutupan ratusan gua dan tambang-tambang yang selama ini menjadi tempat koloni hewan bersayap tersebut. Penutupan berlaku hingga sumber penyakit dan pencegahannya ditemukan.
Sumber : http://www.klik-galamedia.com
|
0 komentar:
Posting Komentar