VITAMIN D DAN GANGGUAN PERNAPASAN PADA BAYI

Vitamin D tidak asing lagi kita dengar yang biasa juga disebut vitamin mata hari. Mengapa di sebut vitamin  mata hari ? karena tubuh kita jika terkena cahaya mata hari dapat memproduksi vitamin D. cahaya matahari merupakan sumber vitamin D yang paling mudah dan handal.
 
Vitamin D berfungsi untuk membentuk tulang-tulang yang kuat dan sekaligus memperkuat sistem kekebalan tubuh. Vitami D juga dapat mengurangi resiko infeksi saluran pernapasan pada bayi (Studi Internasional  oleh Dr. Carlos Camargo dari Fakultas Kedokteran Harvard University di Massachusetts), dengan mengukur kadar vitamin D dalam sampel darah tali pusar bayi dari umur tiga bulan hingga lima tahun. Penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak dengan kadar vitamin D paling rendah memiliki resiko tinggi terkena infeksi dan gangguan pernapasan.

Vitamin D diantaranya dapat di peroleh dari cahaya mata hari, susu sapi, dan keju. Kekurangan Vitamin D biasanya banyak di jumpai di negara-negara jauh dari garis katulistiwa, bukan berarti daerah panas terhindari dari resiko ini. Aktivitas seseorang juga dapat memicu tubuh kekurangan vitamin D, misalnya orang makin sering dan bahkan menghabiskan semua waktunya seharian berada di dalam ruangan mulai dari bekerja bahkan berolah raga pun  juga dilakukan di dalam ruangan.

POLA PENERIMAAN MAHASISWA BARU 2011

Seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun 2011 sudah dibuka. Terjadi perubahan pola penerimaan calon mahasiswa baru dari tahun sebelumnya. Tahun ini, kepala sekolah (kepsek) berperan besar dalam memasukkan siswa ke universitas atau perguruan tinggi (PT) favorit.

“Ada lima pola penerimaan mahasiswa baru yang berubah, termasuk Unmul. Yang pasti, kepsek memiliki peran besar dalam memperjuangkan siswa masuk ke universitas favorit, termasuk di Unmul,” terang Rektor Unmul, Zamruddin Hasid, melalui Kepala Humas dan Protokol Unmul, Muhammad Ihwan.
Ia menjelaskan, penerimaan mahasiswa baru telah dimulai 1 Februari lalu melalui jalur undangan. Pendaftaran siswa dapat dilakukan melalui website undangan.snmptn.ac.id, yang dibuka Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas).

“Pendaftaran dapat dilakukan di website tersebut hingga 12 Maret mendatang.  Jalur undangan ini merupakan mekanisme seleksi nasional berdasarkan prestasi akademik tanpa melalui ujian tertulis atau keterampilan,” jelasnya. Ihwan juga memastikan, penerimaan mahasiswa melalui jalur undangan ini tidak termasuk dalam jalur penelusuran minat dan bakat. Peran kepsek menjadi sangat vital, sebab hanya kepseklah yang berhak mendaftarkan siswa melalui website tersebut dan memilih perguruan tinggi negeri yang diminati siswa. Saat Kaltim Post membuka  website yang dimaksud, terlihat panduan pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Website itu menjelaskan pendaftaran SNMPTN melalui jalur undangan. Sekolah juga dapat mengunduh panduan pendaftaran dalam bentuk file PDF dengan besaran file 4.22 MB (megabyte). Dalam laman itu juga terdapat 4 kategori yang dapat dipilih, yakni, kategori sekolah yang dikhususkan untuk kepala sekolah, kategori siswa yang dikhususkan bagi siswa yang telah direkomendasikan untuk mendaftar melalui jalur undangan, kategori buku informasi SNMPTN jalur undangan, dan kategori daftar program studi SNMPTN jalur undangan. Meski bisa mendaftarkan siswanya ke jalur undangan, tapi kepsek wajib mengetahui syarat yang wajib dipenuhi, seperti siswa yang didaftarkan, juga wajib duduk di kelas 12 dan akan mengikuti ujian nasional (UN) tahun ini. Sekolah harus memiliki akreditasi A, B, dan C, sesuai pemeriksaan dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah Menegah (BAN-SM) atau terdaftar pada database SNMPTN tahun 2010 lalu.

“Akreditasi sekolah ini sangat penting, sebab memengaruhi jumlah siswa yang bisa didaftarkan. Misalnya, sekolah dengan akreditasi A dengan jenis kelas akselerasi, maka dapat mendaftarkan semua siswanya melalui jalur undangan,” ucap Ihwan.
Sekolah dengan akreditasi A untuk jenis kelas Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dapat mendaftarkan 75 persen dari jumlah siswa kelas 12. Sekolah dengan akreditasi A untuk jenis kelas reguler dapat mendaftarkan 50 persen dari seluruh siswa. Sekolah dengan akreditasi B dan C, berturut-turut dapat mendaftarkan 25 persen dan 10 persen.

“Peluang siswa masuk ke perguruan tinggi negeri semakin besar, sebab dapat mendaftar di seluruh Indonesia. Tetapi masuk tidaknya bergantung ranking secara nasional dari siswa yang mendaftar di satu program studi,” bebernya.
Ihwan mengingatkan, kepsek harus aktif merekomendasikan siswa melalui website tersebut di atas. Jika kepsek mengalami kesulitan dalam mengakses atau memahami pola penerimaan, maka Ihwan memastikan siap membantu memberikan penjelasan dan pelatihan.

“Tim humas dan IT (information technology, Red.) Unmul telah disiapkan untuk memberi pelatihan kepada kepsek yang kesulitan. Kami juga siap mendatangi daerah-daerah di luar Samarinda, tetapi konsekuensi pembiayaan ditanggung daerah masing-masing,” ucapnya.
Pelatihan itu penting, kata Ihwan, setiap kepsek harus mendaftarkan atau melakukan registrasi untuk mendapatkan username dan password sebelum mengisi formulir pendaftaran sekolah.

“Jadi sebelum mendaftarkan siswanya, kepsek harus mendaftarkan sekolah mereka. Jika belum masuk dalam database, maka mereka wajib melakukan registrasi terlebih dahulu. Tata cara pengisian ini yang memerlukan perhatian serius agar tidak salah

Sumber : http://www.kaltimpost.co.id

OTAK CUMA MAMPU MENGINGAT 7 ITEM DALAM WAKTU CEPAT


Pikun, lupa dan linglung, tak perlu takut ? Sebab jika Anda sulit mengingat nomor telepon yang baru disebutkan teman atau lupa daftar belanjaan yang harus dibeli. Para ahli mengatakan itu wajar dan bukan tanda-tanda penurunan mental.

Para ahli menemukan otak manusia memang cuma mampu menghitung 7 digit item atau angka dalam waktu cepat. Dari percobaan yang dilakukan, rata-rata manusia hanya bisa menghapal dalam jangka pendek (kebutuhan cepat) deretan tujuh digit angka atau item lainnya sehingga ada julukan 'Tujuh Deretan angka magis'.

Tujuh deretan angka magis ini telah ditemukan sejak tahun 1950-an yang oleh para ahli kala itu dikatakan sebagai kemampuan khas dari otak atau apa yang disebut dengan memori kerja otak.

Kini ilmuwan mulai kembali membuka misteri di balik tujuh angka atau item dalam menghapal cepat itu dalam kaitannya dengan aktivitas otak. Jika memori jangka panjang diibaratkan sebagai perpustakaan yang luas dengan buku-buku tebal, maka memori kerja diibaratkan sebagai papan tulis yang dengan cepat terhapus terganti informasi lain.

Memori kerja ini sangat penting karena berkaitan langsung dengan upaya memahami atau berinteraksi dalam suatu percakapan, menjadi tuntunan atau navigasi ketika sedang berada di sebuah kota yang asing sehingga perlu menghapal dengan cepat atau mengikuti gerakan olahraga di video yang sedang diputar yang butuh kemampuan menghapal cepat.

Untuk mengetesnya cukup mudah. Tuliskan 10 nama teman di papan tulis atau 10 item di papan tulis. Baca sekali lagi dan kemudian coba mengingat lagi item tersebut. Kebanyakan orang hanya bisa mengingat maksimal 7 item atau lebih sedikit. Sehingga jangan heran kalau banyak orang membuat kesalahan atau lupa item-item sama sekali.

Yang jadi pertanyaan kenapa kelompok neuron atau sel-sel saraf dalam otak hanya menghasilkan memori seperti papan tulis kecil?

Dalam sebuah makalah di jurnal Physical Review Letters yang ditulis Mikhail Rabinovich, ilmuwan saraf di BioCircuits Institute di University of California San Diego dan Kristen Bick, seorang mahasiswa pascasarjana di Institut Max Planck di Gottingen, Jerman, menyajikan sebuah gambaran matematis bagaimana tembakan-tembakan sel saraf bekerja ketika kita mengingat urutan langkah, digit nomor telepon atau kata-kata dalam kalimat.

Ketika kita mendengar kalimat ungkapan "Itu adalah waktu yang terbaik, itu adalah saat terburuk," maka sekelompok neuron (sel-sel saraf) melakukan tembakan dalam setiap kata-katanya. Ketika satu kelompok menekan yang lain, maka akan mencegah kalimat lain yang keluar.

Menurut Rabinovich dan Bick, eksitasi (perangsangan) kluster atau kelompok tertentu mewakili satu titik. Sel-sel saraf dari setiap kalimat berada di dalam urutan tembakan. Kemudian otak menciptakan jalur-jalur dari satu titik atau bagian otak ke titik berikutnya. Bagian yang paling kuat masing-masing merangsang kluster untuk menghambat atau menekan yang lain dalam urutan tembakan, yang membuat semakin padat jalur-jalur tersebut.

Ketika kita mengingat kalimat, otak mengikuti jalur-jalur tersebut dari satu bagian bagian ke bagian untuk mereproduksi urutan.

Sebagian kalimat atau serangkaian angka didapatkan lagi menjadi semacam deretan yang lebih bersemangat menekan kelompok lain dan mengakibatkan jalur lain yang lemah atau hampir tidak ada.

Mengingat 7 item membutuhkan sekitar 15 kali tekanan. Mengingat 10 item membutuhkan kekuatan tembakan saraf 50 kali lebih kuat, dan 20 atau lebih item akan memerlukan penekanan ratusan kali lebih kuat. Namun lebih dari itu menurut Rabinovich, biasanya tidak layak secara biologis.

"Synapses tidak bisa menjadi lebih kuat dari itu. Otak adalah mesin biokimia yang sangat kompleks," katanya.

Karl Friston, ahli saraf dari University College London mengatakan, model yang dilakukan Rabinovich adalah baik, masuk akal dan menarik. Menurutnya model tersebut menunjukkan pola memori kerja yang harus dilihat dalam sinyal listrik.

Namun model ini ada pengecualian untuk anak-anak autis yang bisa melampaui 7 atau 8 digit atau item dan bahkan mampu menghapal angka secara acak dalam waktu cepat. Karena jalur-jalur otaknya jauh lebih kuat daripada yang lainnya.

Sumber : http://id.shvoong.com